Destinasi

Cari tau kesehatan kucing dari fasesnya

Para pecinta kucing pasti sangat peduli dengan kesehatan sang kucing. Kesehatan kucing menjadi sangat penting, terutama pada sistem pencernaanya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesehatan pencernaan kucing. Salah satunya dapat diketahui dari fases sang kucing.


 
Memang sedikit kurang bagus ketika didengar, namun mengecek fases dapat mengukur tingkat kesehatan pencernaan sang kucing. Selain itu dengan mengecek fases kucing secara berkala dapat menghindari diare pada kucing dan mengetahui makanan yang cocok untuk sang kucing.

Warna-warna Fases Kucing


Fases kucing yang normal adalah berwarna coklat tua dengan bentuk yang bagus yaitu yang tidak berbentuk terlalu keras maupun lunak, serta di tidak terlalu baunya busuk. Hal ini menunjukkan bahwa kucing sehat dengan kondisi pencernaan yang normal.

Fases yang berwarna kehijauan dapat mengindikasikan kucing memiliki masalah pencernaan yang terkait dengan kandung empedu. Ini disebabkan kucing terlalu banyak memakan rumput atau tumbuhan hijau lainnya.

Apabila kucing menjalani diet dengan pola makan mentah akan menyebabkan kucing kelebihan kalsium dan membuat fases kucing menjadi berwarna putih. Merupakan warna fases yang tidak umum, namun bisa saja terjadi pada sang kucing kesangan.

Jadi, jangan membuat kucing menjalani diet ekstrim, apabila tidak ingin gangguan pencernaan menyerang sang kucing.

Salah satu warna fases kucing yang membuat khawatir ketika fases dibarengi dengan guratan warna merah yang diindikasikan sebagai darah segar. Namun hal ini dapat diartikan dalam beberapa masalah pencernaan. Seperti Parvovirus, Parasit, Gastroenteritis hemoragik bahkan bisa jadi sang kucing mengalami cidera pada area rektal.

Jika terjadi hal serupa pada sang kucing, ada baiknya segera bawa ke dokter hewan untuk mengetahui penyebab pastinya dan tentunya mendapatkan perawatan yang benar dan tepat.

Warna hitam atau lebih gelap dari warna fases pada umumnya juga sering dijumpai. Hal ini dapat disebabkan oleh luka yang terdapat pada usus dan perut, yang mungkin mengeluarkan darah yang kemudian membeku dan bercampur dengan fases.

Penyebab Fases Kucing Tidak Normal


Terdapat banyak hal yang mempengaruhi kondisi fases sang kucing, namun salah satu yang paling banyak dijumpai adalah pola makan. Dalam memilih makanan, majikan juga harus memilih makanan yang cocok untuk sang kucing, tidak mengganti-ganti makanan seenaknya dan tidak teratur dalam memberikan makanan.

Tidak hanya makanannya saja, terkadang kucing memakan benda-benda lainnya seperti rumput, tali dan makanan lainnya. Selanjutnya, tidak lain adalah karena stres. Tidak hanya menyerang manusia stres juga kerap kali dialami oleh kucing. Stres pada kucing dapat menyebabkan gangguan atau iritasi pada usus bawah atau disebut kolitis. Dan ini juga menyebabkan fases kucing tidak normal. 

Faktor dari parasit juga kerap kali muncul dan mampu mengiritasi saluran pencernaan sang kucing karena parasit biasanya mengganggu bagian usus kecil maupun usus besar. Selain parasit Inveksi dari virus atau bakteri juga mempengaruhi sistem pencernaan sang kucing.

Mengatasi Fases Kotoran Kucing Tidak Normal


Sebenarnya cara mengatasi fases kucing yang tidak normal ini berbeda-beda sesuai dengan indikasi warna fases itu sendiri. Namun beberapa hal yang dapat dilakukan ketika sang kucing memiliki fases yang tidak normal. Pertama hal yang paling penting adalah tetap menjaga kebersihan sang kucing, mandi teratur, membersihkan kandang dan tempat makanannya.

Sebab tempat yang kotor tentu disukai berbagai macam bakteri yang dapat membahayakan kucing baik pencernaan maupun kulit dan bulunya.

Kedua, tetap beri sang kucing kesayangan makanan secara teratur dan sesuai porsinya. Tidak menambah atau mengurangi takaran aslinya dan tidak mencampur atau mengganti makanan sembarangan.

Bagi kucing yang sedang diet, sebaiknya gunakan makanan yang rendah lemak. Seperti ayam rebus tanpa kulitnya atau lebih baik lagi jika makanan tersebut sudah dikonsultasikan dengan dokter hewan.
Dan yang terakhir adalah beri sang kucing obat.

Namun ada baiknya apabila pemberian obat disertai dengan resep atau konsultasi dengan dokter. Sehingga kucing akan diberikan resep obat yang tepat dan mempercepat proses penyembuhan atau pemulihan kucing.

Jangan sampai menggunakan obat manusia pada sang kucing seenaknya yang berbahaya bagi sang kucing. Ada baiknya lagi, apabila majikan rutin melakukan pemeriksaan pada sang kucing agar terindikasi sejak dini apabila terdapat permasalahan pada pencernaan sang kucing.