Destinasi

Ketebalan Bantal Pengaruhi Otak

Mengistirahatkan tubuh dengan tidur sudah menjadi kebutuhan tubuh, jika tidur tidak berkualitas maka tubuh tidak akan merasa segar keesokan harinya saat beraktifitas. Maka tidur adalah kegiatan vang harus ditunaikan pada malam harinya untuk recharging sama halnya ponsel yang kehabisan baterai yang harus di-charge terlebih dahulu. 

Karena tidur menjadi hal penting, maka perlengkapan harus diperhatikan dengan seksama terutama bantal yang digunakan. Ternyata ketebalan bantal bisa mempengaruhi kesehatan otak dan saraf. Penulis Buku The Sleep Doctor's Diet Plan, Michael Breus memaparkan bahwa bantal adalah salah satu perangkat tidur yang memiliki dampak besar pada kualitas tidur dan kesehatan orang secara keseluruhan. 

Fungsi utama dari bantal adalah untuk menyelaraskan tulang belakang pada bagian leher, sehingga ketegangan otot pada leher saat tidur tidak terjadi. Sehingga bantal harus memiliki ketebalan yang pas, tidak terlalu tebal ataupun tidak terlalu tipis. Jika terlalu tebal atau terlalu tipis, bantal bisa membuat anda tidak rileks saat tidur.Pilihlah bantal yang memiliki ketebalan sedang, yang bisa menyejajarkan posisi telinga dan bahu. 

Breus menambahkan, apabila anda memiliki teman saat tidur, cobalah meminta tolong kepadanya untuk memperhatikan posisi anda saat tidur. Pemilihan bantal yang tepat dapat mengistirahatkan saraf dan otot leher sehingga dapat mengurangi resiko penyakit saraf seperti alzheimer dan parkinson.