Pernahkah kamu menemukan aturan tertulis yang mengatakan anak perempuan harus bermain boneka dan anak laki-laki bermain robot atau perang-perangan? Jelas tidak ada. Tetapi mengapa kita mendapati anak perempuan lebih banyak bermain boneka dibandingkan anak laki-laki? Mengapa boneka lebih sering dimainkan dibanding mainan lain?
Menurut penelitian, secara alami perempuan memang menyukai boneka karena perempuan telah diprogram seperti itu, atau bisa disebut sudah bawaan genetika, bukan karena stereotip tertentu. Sebelumnya para peneliti dari Harvard University, Amerika melakukan penelitian terhadap anak-anak simpanse, yang ternyata tingkah laku mereka bermain di hutan hampir sama dengan perilaku anak manusia bermain. Anak-anak simpanse yang berbeda jenis kelamin masing
-masing diberikan tongkat sebagai mainannya, dan hanya anak betina yang memperlakukan tongkat tersebut seperti boneka, mereka menggendong mainannya karena mengikuti perilaku induknya menggendong bayi simpanse.
Sehingga dari penelitian tersebut dapat diterangkan bahwa jenis kelamin betina bermain boneka bukan karena stereotip sosial tertentu, tetapi lebih ke pada kecenderungan biologis. Sebuah penelitian dilakukan di Uganda dengan memberikan masing-masing simpanse mainan manusia. Ternyata jenis betina lebih memilih mainan seperti boneka dan jantan memilih mainan mobil-mobilan.
Anak-anak simpanse betina terkadang membawa stik mainan mereka ke dalam sarang tempat istirahat dan lebih sering membawanya ketimbang jantan, dan akan berhenti membawanya ketika mereka sudah memiliki bayi sendiri. Jika memang hasil observasinya seperti ini, ini berarti bahwa sifat simpanse memang sangat mirip dengan sifat alami manusia bahkan dalam memilih mainan. Jadi sudah sewajarnya anak perempuan bermain boneka karena sesuai dengan genetik biologis mereka.
